SAMARINDA. KOMINFONEWS – Menindaklanjuti inisiasi Pemerintah Pusat dalam peningkatan, pemulihan dan pemanfataan produk dalam negeri, sekaligus menyukseskan program Bangga Buatan Indonesia (BBI), Pemerintah Kota Samarinda menggelar rapat Sosialisasi SK TIM Peningkatan Pengunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Dr H Rusmadi di Ruang Sembuyutan Balaikota, Selasa (24/5/2022).
Rusmadi mengatakan, P3DN ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam membangun bangsa. Salah satu alasan Presiden Republik Indonesia terus menggelorakan penggunaan produk dalam negeri itu menurutnya karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) nya pun besar. Jika mampu memanfaatkan APDN atau APBD untuk membeli produk dalam negeri, tentu ini akan terus mendorong dan mendongkrak perekonomian bangsa ini.
“Jadi P3DN ini bukan sesuatu yang biasa – biasa saja. Saya dan kita semua harus menempatkan ini sebagai sesuatu yang penting dalam rangka membangun bangsa. Artinya kita tidak bekerja biasa – biasa saja, kita bekerja dalam konteks untuk kemajuan bangsa,” tutur Rusmadi.
Yang paling penting, lanjut Rusmadi, apa yang harus dilakukan untuk ikut ambil bagian di dalam mendorong penggunaan produk dalam negeri. Saat ini kata dia, Pemerintah Kota telah memutuskan untuk membentuk Tim.
“Dalam hal tindak lanjut ini sebenarnya kerja kita yang sudah puluhan tahun kita kerjakaan. Terkait dengan pengadaan barang dan jasa tinggal penekanannya saja bahwa yang harus lebih banyak kita beli itu adalah produk dalam negeri. Asumsinya kalau perencanaan pengadaan barang dan jasa ini clear berarti tinggal kita memastikan bahwa komponen barang produk dalam negeri ini yang memang tercermin didalam proses perencanaan kita,” ucap Rusmadi.
Bicara soal perekonomian daerah, Rusmadi yakin bahwa belanja barang dan jasa ini sangat membantu dalam menstimulasi pergerakan ekonomi, apalagi imbuhnya pada saat pemulihan pasca Corona Virus Disease 2019 (Covid – 19). Terlebih kalau komitmen itu adalah bahwa produk yang digunakan produk penggunaan dalam negeri khusus produk dari hasil usaha kecil menengah mikro. Hal itu berarti bicara soal menggerakkan ekonomi secara utuh bahwa yang digerakkan ialah usaha kecil menengah dan mikro.
“Saya yakin untuk kemajuan bangsa tidak ada cara lain bagi kita sebagai abdi negara kecuali terus menggerakkan apa yang bisa kita gerakan untuk ekonomi daerah dan kemudian pada akhirnya mensejahterakan rakyat,” tutup Rusmadi.
Usai dibuka Wawali, rapat dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) terkait Sosialisasi SK TIM Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri. (fer/asya/kmf-smd)